GO GREEN
Mengingat belakangan
waktu ini bumi semakin tidak bersahabat, banyak aktivis dan masyarakat seluruh
dunia yang gencar mencanangkan program go green untuk menyelamatkan bumi. Go
green adalah tindakan atau perbuatan yang ditujukan untuk
menyamatkan bumi dari segala kerusakan akibat ulah manusia, dimana cara
penyelamatannya dilakukan dengan program yang lebih menitik beratkan
pada penghijauan lingkungan.
- Konsep Go
Green Adalah 4 R
Konsep program go
green adalah terdiri dari 4 R yakni reduce, reuse, recycle,
dan replace. Berikut penjelasan dari empat konsep tersebut.
Konsep pertama
merupakan kegiatan yang mengupayakan pengurangan penggunaan barang-barang atau
material yang biasa kita gunakan. Tujuan utamanya adalah meminimalisir
bertambahnya sampah dari sisa-sisa materi atau barang-barang yang kita gunakan
tersebut.
Contoh konkretnya
misalnya memanfaatkan kertas-kertas sisa dari buku tulis yang keseluruhan
halamannya belum penuh terpakai. Sisa-sisa kertas yang masih kosong bisa
dikumpulkan, distepler/dijilid rapi, dan dijadikan buku catatan-catatan kecil
seperti buku telepon atau memo. Reduce bisa pula dilakukan
dengan cara merefill pena yang tintanya telah habis. Jadi tidak perlu langsung
membuang batang pena yang sesungguhnya masih bisa digunakan dengan fungsi yang
sama kembali.
Konsep kedua
merupakan upaya menggunakan kembali barang-barang yang fungsinya bisa tidak
sekali pakai. Contoh kongkretnya adalah menyimpan kantong plastik bekas
belanjaan. Lalu menggunakannya kembali ketika rutinitas belanja selanjutnya.
Jadi, penjual tidak perlu lagi memberi plastik untuk memuat barang belanjaan
karena plastik yang lama masih berdaya guna. Semakin banyak plastik yang
digunakan, semakin besar pula potensi kerusakan bumi terjadi sebab
plastik adalah sampah yang paling lama hancur di dalam tanah.
Konsep ketiga adalah
upaya mendaur ulang sampah-sampah yang ada. Saat ini sudah banyak
sampah-sampah yang diolah oleh tangan-tangan kreatif menjadi sebuah benda yang
berdaya guna baru. Misalnya botol minuman, kaleng, dan kertas yang diolah
menjadi pernak-pernik. Bahkan sebuah penelitian menyatakan bahwa kertas bisa
didaur ulang hingga 7x. Tidak heran bila saat ini banyak sekali pernak-pernik
seperti bingkai foto, album, dan perlengkapan rumah tangga yang sesungguhnya
berasal dari bubur kertas bekas.
Konsep keempat dilakukan
melalui upaya mengganti barang-barang yang bisa merusak lingkungan dengan
barang-barang berfungsi sama namun lebih ramah lingkungan. Contoh konkretnya
seperti yang mulai dilakukan orang Jepang dalam hal menggunakan kain sebagai
tas belanjaan daripada menggunakan plastik dan menggunakan sepeda atau berjalan
kaki daripada menggunakan kendaraan bermotor (padahal negaranya termasuk
produsen otomotif terbesar). Atau bisa pula mengganti penggunaan tisu dengan
sapu tangan atau kain serbet untuk membersihkan sesuatu.
2.Macam-macam
Ulah Manusia yang Merusak Bumi
Bumi semakin
tua. Tapi perlakuan manusia-manusia di dalamnya justru tidak ‘mengawetkan’ bumi
agar senantiasa tidak rusak. Disadari atau tidak, tangan-tangan manusialah yang
menjadi biang kerusakan bumi. Berikut beberapa contoh kegiatan manusia yang
memperburuk keadaan bumi dari waktu-ke waktu.
1. Pembakaran
Hutan dan Penebangan Kayu Liar
Seringkali,
pengusaha-pengusaha kayu atau pengusaha real estate yang
ingin meraup keuntungan besar membuka lahan dengan cara ilegal. Illegal
logging atau pembalakan liar membuat paru-paru bumi gundul. Tidak
pula dilakukan usaha reboisasi untuk mengembalikan keberadaan hutan. Juga
pembakaran hutan yang bertujuan untuk membuka lahan akhir-akhir ini kerap
terjadi. Efek dari pembakaran hutan bukan saja membuat hutan hangus
tapi juga mencemari udara karena asap yang ditimbulkannya.
2.
Pembangunan yang Tidak Terencana dan Tertata dengan Baik
Jumlah kelahiran yang
tidak sebanding dengan jumlah kematian, membuat jumlah penduduk bumi semakin
padat. Jumlah penduduk bumi yang semakin banyak tentu berhubungan dengan
kebutuhan akan tempat tinggal. Apalagi saat ini rumah bukan sekedar dianggap
sebagai tempat tinggal, melainkan sebagai investasi. Tidak heran bila
orang-orang yang berfinansial lebih dari cukup memiliki rumah lebih dari satu.
Lantas apa dampaknya?
Lagi-lagi berdampak pada kerusakan hutan dan hilangnya lahan perrtanian.
Pohon-pohon sengaja ditembang, sawah sengaja ditimbun demi mendapatkan lahan
kosong untuk membagun perumahan, gedung, atau perkantoran. Akibatnya bumi
semakin gersang/tandus, timbul longsor, dan banjir.
3.
Penambangan Pasir Laut
Suatu kesalahan besar
yang dilakukan bangsa Indonesia adalah melakukan penambangan pasir laut di
sekitar perairan Kepulauan Riau, Singkep, Bangka Belitung, dan Singkep.
Penambangan pasir laut ditujukan untuk kegiatan ekspor ke luar negeri. Dalm hal
ini, Singapura sebagai negara tertangga terdekat menjadi penerima ekspor
tersebut.
Tanpa kita sadar
bahwa kandungan pasir laut tersebut sesungguhnya kaya akan vandium, titanium,
dan palladium. Oleh Singapura, pasir laut Indonesia diekspor kembali ke nagara
Amerika dan Jepang. Yang terjadi pada Indonesia adalah kerusakan seperti
tenggelamnya pulau-pulau kecil, abrasi, dan merusak ekosistem laut. Miris!
4. Polusi
Polusi adalah zat
atau senyawa kimia atau bahan-bahan berbahaya lainnya yang masuk ke dalam
lingkungan pada kadar melebihi ambang batas toleransi yang dapat diterima
manusia sehingga membahayakan kehidupan makhluk hidup di dalamnya.
Dulu sebelum banyak
penemuan-penemuan di bidang teknologi yang menggunakan mesin, bumi ini dalam
keadaan normal dan tidak membahayakan. Oksigen masih bersih karena tidak
ada pencemaran lingkungan. Namun seiring berjalannya masa, timbullah teknologi-teknologi
yang mengandung bahan-bahan yang merusak udara. Cotohnya cfc dari pendingin
ruangan, kulkas. Begitu pula asap kendaraan bermotor yang membuat polusi udara
semakin menjadi-jadi. Zat-zat berbahaya itulah yang disebut polutan.
Adapun polusi bisa
diurai menjadi tiga macam, d iantaranya:
Penyebab utama
terjadinya polusi tanah adalah sampah. Dalam hal ini sampahlah yang
menjadi polutannya. Sampah-sampah yang berbahan dasar plastik, kaca, logam, dan
insektisida akan sulit diurai oleh dekomposer di dalam tanah. Akibatnya,
sampah-sampah itu tidak hancur, terbenam, dan menumpuk dalam jangka waktu yang
lama.
Hal demikian akan
membuat tanah menjadi berkurang porositasnya. Begitu pula bila ada sampah yang
mengandung bahan insektisida dan logam berat di dalam tanah. Bahan tersebut
bisa jadi akan membahayakanmakhluk hidup di dalam tanah yang sesungguhnya
menguntungkan manusia, misalnya cacing yang berguna untuk menggemburkan tanah.
Polusi air bisa
disebabkan karena adanay polutan yang ikut masuk dalam komponen/ molekul dalam
jumlah yang melewati ambang batas kewajaran dan berdampak membahayakan bagi
makhluk hidup yang menggunakannya. Polutan yang paling sering menjadi biang
keladi terjadinya polusi air ialah sisa limbah pabrik, limbah rumah skait,
limbah rumah tangga, limbah pertanian, sampah organic, dan logam berat.
Polutan-polutan itulah yang dapat mengubah komposisi air menjadi tidak layak
digunakan oleh makhluk hidup terutama manusia.
Daripada polusi tanah
dan polusi air, polusi udara yang paling terasa oleh makhluk hidup. Sebab,
manusia membutuhkan udara setiap detik untuk tetap bernafas. Ketika udara
tercemar, maka yang dirasakan adalah sirkulasi pernafasan yang terganggu, aneka
macam penyakit mata, dan batuk . Polusi udara pencetus utama terjadinya efek
rumah kaca yang berakibat pada pemanasan global.
Berikut langkah nyata yang diharapkan dapat diterapkan untuk
melaksanakan GO GREEN ini antara lain:
- Tidak membuang sampah sembarang
tempat.
- Penggunaan air bersih
seperlunya.
- Tanamlah minimal satu pohon
untuk setiap orang.
- Gunakan kertas secara maksimal
dengan cara memanfaatkan kedua sisinya.
- Hematlah pemakaian listrik
seefisien mungkin.
- Penggunaan transportasi massal
seperti busway, bus, angkot sangat dianjurkan.
- Menggunakan transportasi yang
bebas emisi gas seperti motor listrik dan sepeda, atau bahkan jalan kaki.
- Jangan merokok, selain berguna
untuk kesehatan juga mengurangi emisi gas di udara.
- Memilah sampah, daur ulang yang
dapat dimanfaatkan kembali.
- Menghemat air dan sabun saat
cuci tangan.
- Melakukan pengomposan di rumah.
- Daur ulang sampah.